Tiba tiba malam ini aku merindukanmu.....
Entah sudah berapa lama aku kehilangan inspirasi, setiap imajinasi berlalu begitu saja tanpa sempat kutuangkan melalui rangkaian kata. Dan kali ini, aku benar benar tidak bisa menahannya lagi. Entah kenapa jiwa menulisku tidak mendarah daging, benar kata pepatah "Terkadang keinginan berbanding terbalik dengan kenyataan". That's TRUE! Harapanku melambung tinggi, menjadi seorang penulis profesional dengan ribuan penggemar, bagaimana itu bisa?? Ketika menulis hanya dijadikan tempat mengeluarkan isi hati ketika ada maunya.
Penulis itu apapun bisa ditulis dan menjadi bahan cerita. Berbeda denganku, menulis hanya ketika mood menuangkan ide tulisan menghampiri. Dan parahnya lagi, mood itu datang disaat suasana hati sedang tidak nyaman. Ketika hati terluka, lelah, dan butuh tempat untuk mencurahkan segala keluh kesah, disaat itulah jiwa menulisku kembali. Tangan ini menjadi begitu lincah merangkai kata, setiap kalimatnya mengalir seperti air tanpa terhenti. Tanpa perlu memikirkan ide, tangan ini terus saja menari layaknya profesional.
Apakah harus memulai tiap tulisan dengan hati yang sedang tidak sinkron dengan perasaan? Ah, apapun itu buktinya malam ini tanganku dengan mudahnya menorehkan kata kata, yah meski mungkin hanya aku yang bisa memahaminya.
Ketika jari jemari ini menari begitu indahnya, saat itu juga beban dihati mulai menghilang. Dan kau tahu, begitu beban kegalauan berkurang, tangan ini kembali tertatih tatih mencoba merangkai kata. Tuhan, kenapa tidak kau ijinkan diriku menjadi penulis tanpa moody. Penulis yang bisa bebas menulis tanpa takut kehilangan ide yang terkadang bisa menguap begitu saja di tengah tengah tulisan.
Ide yang cuma setengah dan terkadang sulit untuk bisa memulainya lagi.
Yang jelas malam ini, aku bahagia bisa menuangkan rasa rindu menulisku disini. Meski tidak panjang seperti harapanku, setidaknya tanganku tidak kaku.
Please, kembalilah mood ku, aku ingin menulis menulis menulis menulis dan terus menulis dalam setiap waktuku.
Entah sudah berapa lama aku kehilangan inspirasi, setiap imajinasi berlalu begitu saja tanpa sempat kutuangkan melalui rangkaian kata. Dan kali ini, aku benar benar tidak bisa menahannya lagi. Entah kenapa jiwa menulisku tidak mendarah daging, benar kata pepatah "Terkadang keinginan berbanding terbalik dengan kenyataan". That's TRUE! Harapanku melambung tinggi, menjadi seorang penulis profesional dengan ribuan penggemar, bagaimana itu bisa?? Ketika menulis hanya dijadikan tempat mengeluarkan isi hati ketika ada maunya.
Penulis itu apapun bisa ditulis dan menjadi bahan cerita. Berbeda denganku, menulis hanya ketika mood menuangkan ide tulisan menghampiri. Dan parahnya lagi, mood itu datang disaat suasana hati sedang tidak nyaman. Ketika hati terluka, lelah, dan butuh tempat untuk mencurahkan segala keluh kesah, disaat itulah jiwa menulisku kembali. Tangan ini menjadi begitu lincah merangkai kata, setiap kalimatnya mengalir seperti air tanpa terhenti. Tanpa perlu memikirkan ide, tangan ini terus saja menari layaknya profesional.
Apakah harus memulai tiap tulisan dengan hati yang sedang tidak sinkron dengan perasaan? Ah, apapun itu buktinya malam ini tanganku dengan mudahnya menorehkan kata kata, yah meski mungkin hanya aku yang bisa memahaminya.
Ketika jari jemari ini menari begitu indahnya, saat itu juga beban dihati mulai menghilang. Dan kau tahu, begitu beban kegalauan berkurang, tangan ini kembali tertatih tatih mencoba merangkai kata. Tuhan, kenapa tidak kau ijinkan diriku menjadi penulis tanpa moody. Penulis yang bisa bebas menulis tanpa takut kehilangan ide yang terkadang bisa menguap begitu saja di tengah tengah tulisan.
Ide yang cuma setengah dan terkadang sulit untuk bisa memulainya lagi.
Yang jelas malam ini, aku bahagia bisa menuangkan rasa rindu menulisku disini. Meski tidak panjang seperti harapanku, setidaknya tanganku tidak kaku.
Please, kembalilah mood ku, aku ingin menulis menulis menulis menulis dan terus menulis dalam setiap waktuku.
No comments:
Post a Comment