Sunday, February 17, 2019

MY BUSY TIME




Jam malam yang biasanya menjadi jam santai bagi sebagian orang malah menjadi jam super sibuk buatku. Mau tahu kenapa? Karena aku harus menjadi guru private buat dua anakku. Fiuuhh!!!

Kalau ada yang penasaran kenapa jam belajarnya ngga dibagi saja? Misalnya anak yang kecil belajar siang hari, yang besar malam hari? Masalahnya anak anak ngga bisa dipaksa dan aku mencoba menerapkan disiplin tapi tanpa paksaan. Bingung kan?? sama... eike juga, hahaahaa.

Jadi gini... anak anak punya jam wajib belajar setiap jam 7 malam kecuali hari Jumat dan Sabtu karena esoknya libur. Jumat Sabtu Minggu benar benar hari bebas buat anak anak. Mereka boleh bermain sesuka hati mereka. Main bersama teman, pergi  ke rumah teman, jalan jalan ke mall kalau mamanya lagi punya uang, hihiii atau main game di laptop/hp tentunya dengan batas batas yang bisa ditolerir ya! Waktunya makan harus makan, waktunya istirahat ya harus STOP semua kegiatan.

Sedangkan malam hari di hari Minggu, Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis tugas mereka di rumah adalah mengaji dan belajar. Tidak ada pengecualian! Kewajiban itu harus dilaksanakan. Dan aku menetapkan jam wajib itu mulai pukul 18.00 WIB tepatnya setelah sholat Maghrib. Tugas pertama setelah sholat Maghrib adalah mengaji. Disini aku berperan menjadi guru ngaji mereka, bismillah aja deh berbekal ilmu yang kudapat ketika belajar mengaji dulu. Dan setelah sholat Isya' kewajiban mereka adalah belajar materi untuk esok hari. Dan kali ini peranku berubah menjadi guru private!

Dari sini bukan hanya kesibukan yang bertambah tapi juga kepanikan dan stress mulai menunjukkan tajinya. Mengajari dua orang anak dalam satu waktu dengan tingkatan yang berbeda. Si kakak sekarang duduk di kelas 5 SD sedangkan adiknya kelas 1. Kenapa harus stress? Karena aku harus pintar pintar membagi waktu saat mengajari mereka berdua. Kalau aku terlalu asyik atau kelamaan mengajari si adik, kakaknya malah asyik dengan mainannya dan melupakan kewajibannya begitu juga sebaliknya. Kalau aku dikasih kemampuan super, rasanya aku pengen punya kemampuan Amoeba saja biar bisa membelah diri.

Lalu bagaimana peran suami?
Mmmmm... sudah pasti aku ngarep banget peran suami dalam hal ini. Tapi aku harus memaklumi juga kalau suami sudah terlalu capek dengan pekerjaan di kantor. Selain itu sudah pasti otaknya sudah ngga begitu update dengan perkembangan belajar anak. Hihiii... peace, Pa

Kalau kalian punya jam sibuk seperti aku, kita senasib. Saranku biar tetap enjoy dan ngga terlalu stress sebaiknya kita nikmati saja tugas ini. Toh ini semua juga demi anak anak kita agar mereka menjadi anak yang berguna untuk agama, orang tua, keluarga, masyarakat, nusa dan bangsa! Aamiin.




No comments:

Post a Comment