Thursday, April 4, 2019

Semua Tentang "Emak"


Semua Tentang "Emak"

Entah sejak kapan ucapan kata "emak" lebih sering jadi bahan ledekan. Padahal "emak" itu panggilan sayang untuk perempuan yang melahirkan anak anaknya, sejenis dengan ibu, bunda, mama, dan sebagainya. Di daerah asal saya, sebagian besar ibu dipanggil "emak". Dan emak emak yang saya kenal itu adalah sosok yang bersahaja dan tidak neko neko. Makanya saya agak risih waktu emak jadi korban meme untuk kemudian dibully.

Kenapa saya ngga rela? Karena saya memanggil ibu saya dengan sebutan "emak"juga. Dan sikap beliau tidak seperti meme meme yang bertebaran. Jangankan mau kasih reting kanan belok kiri, emak saya tidak bisa naik motor matic. Emak juga tidak berani menghardik petugas yang memberhentikan kendaraannya di jalan raya. Rasanya emak yang sebenarnya tidak punya keberanian sebesar itu. Tapi saya heran meme "The Power of Emak emak" sudah lekat untuk perempuan yang menyandang status ibu. Kecuali untuk melindungi orang orang yang disayangi, emak sanggup menjadi pembela bak singa yang terluka.

Emak emak yang saya kenal, mereka santun dalam berbahasa. Emak hanya garang pada anak anaknya yang bandel dan tidak mau mendengarkan nasehatnya.

Mungkin jaman sudah berubah, banyak yang tak lagi menghargai emak. Begitu mudahnya mereka melempar guyonan di dunia nyata maupun sosial media. Seakan emak itu sosok norak yang baru paham hingar bingar dunia. Padahal jika mereka mau berpikir, apalah arti mereka tanpa emak emak yang melahirkannya ke dunia.

Emak, Ibu, Bunda, Mama merekalah pahlawan kita. Hargai mereka dengan tidak menjadikan status keibuan mereka bahan guyonan dimana mana. Karena kelak anak anak kita cepat atau lambat akan meniru apa yang kita perbuat.

Jika melihat seorang emak melakukan kesalahan, tegur baik baik. Mungkin itu karena ketidaktahuannya. Sekali kali berpikirlah positif agar hati jadi bersih.

"Ah, nanti emak emaknya ngamuk!"

Jangan berprasangka buruk dulu sebelum mencoba. Kalaupun akhirnya hasil yang didapat tidak sesuai harapan, minimal kita sudah menanam suatu kebaikan.

Yuk! Jangan tanamkan contoh buruk pada generasi penerus kita. Hormati emak, ibu, bunda, mama kita. Karena mereka, kita ada.

--JAKARTA, 04 April 2019--

*Tulisan ini juga ku post di salah satu group kepenulisan di Facebook dan juga di akun Faceookku

2 comments: