Thursday, September 30, 2021

Menuju 15 Tahun



 
Udah lama banget aku ngga mampir buat sekedar nulis di blog ini. Entah kenapa jiwa males masih dominan menguasai. Padahal keinginan buat ngisi kekosongan dengan tulisan itu selalu ada. Kalah sama rasa malas.
    By the way, kali ini dalam rangka menuju 15 tahun anniversary, aku bermaksud membagi cerita lika liku kehidupan rumah tangga. Nyadar sih, ngga bakal ada yang tertarik karena setiap orang punya drama dan dilema rumah tangganya sendiri. Tapiii... tujuanku menuangkannya disini bukan buat pamer kok. Cuma sekedar nulis buat pengingat, kalau waktu itu cepat banget berlalu. Time flies so fast. Dan apa yang pernah dilewati itu ngga bakal bisa diulangi lagi. Jadi, lewat tulisan ini harapanku sih akan jadi pengingat "ini loh, aku diwaktu itu".




AKU, KAMU, KITA

    Ngga mudah untuk sampai ke tahap ini. Suka duka sudah jadi bagian dalam kehidupan rumah tangga kami. Alhamdulillah wa syukurillah, waktu berhasil mendewasakan kami berdua. Aku yang tadinya mudah banget kesinggung, makin kesini makin belajar menahan diri. Yang dulunya ngga pinter masak, sekarang pun masih sama, wkwkkk.. nggak lah, sekarang udah mulai bisa masak makanan favorit buat suami sama anak anak. Dan sambutan mereka soal masakanku, membuatku makin semangat belajar. Suami yang dulunya acuh dan lebih sering memikirkan dirinya sendiri, sekarang lebih care bahkan sangat care sampai aku merasa dia berubah. Memang berubah, tapi ke arah yang lebih baik.

15 Tahun sangatlah cukup buat mengenal kepribadian masing masing. Aku yang sensitif, suka bercanda, pemalas, keras kepala, tapi kalau lagi ngambek... rajinnya ngga ketulungan. Segala apa dibersihin sampai kinclong tanpa minta bantuan, hahahaa. Bersyukur suami ngerti banget segala kekurangan istrinya. Mungkin kalau dia ngga sabar, udah bubar dari dulu karena aku yang seringnya suka menyulut masalah.

Beruntung sifat jelekku itu diimbangi  sama sifat pasangan yang lumayan bisa meredam segala energi negatif yang kupunya. Setiap aku ngomel sampai mulutku pegal, telingaku juga pengeng dengar omelanku sendiri, suami cuma diam mendengarkan. Dan inilah yang bikin aku gemes dan makin bebas mengomel. Hahahah... jahat banget ya.

Belum lagi kalau keluar sifat malasku. Bisa mingguan bahkan bulanan aku ngga memasak untuk keluarga. Dan suami mengalah, memaklumi kebiasaanku. Dia suka pulang bawa nasi kotak dari kerjaan karena tahu di rumah  bininya ngga bakal menyediakan makan sepulang dia kerja. Dan untuk anak anak, aku nyari cara instan dengan mengorder makanan online. Jangan ditiru yaa... ngga banget sifat yang ini. Untungnya sekarang sifat malas memasakku sudah jauh berkurang. Malah justru sekarang lagi senang senangnya explore segala jenis resep terbaru.


DRAMA APA SIH YANG PALING SERING TERJADI?

Salah satu hal yang sering menjadi biang pertengkaran adalah ketidakpekaan pasangan sekaligus kurangnya komunikasi. Dulu, pasanganku itu cenderung pendiam. Ngga banyak omong dan kalaupun ada yang mau diomongin ya langsung ke intinya. Jadi sebagai perempuan yang menurut penelitian rata rata  banyak bicara, dapat laki yang jarang ngomong itu salah satu siksaan tersendiri. Berasa ngomong sama tembok, hahahahh. 

Tapi itu duluuu..

Sekarang, beuuuh... sampai kesel sendiri karena keseringan diajak ngobrol sama laki. Dan aku pengen nyari suasana tenang buat sekedar santai dan scroll media sosial itu sebuah kesulitan tersendiri. Lima belas tahun nikah, bukan aku yang kebawa sama kebiasaannya tapi sebaliknya, dia yang bener bener ketularan sama sifat sengklek ku, wkwkwk.

Beruntung banget sih, meski hidup kita ngga kaya kaya amat tapi kalau dapat pasangan yang ngertiin sungguh sebuah anugerah yang ngga bisa ditukar sama apapun.

Dan untuk mendapatkan kekompakan ini, kita butuh waktu yang lama. Bukan instan dan ngga sekejap mata.

Makin kesini, makin jarang drama terjadi. Kayak udah saling tahu, hafal kebiasaan masing masing. Jadi ngga ada lagi kaget, kesel, gontok gontokkan, dsb. Dan alhamdulillah, kehidupan pribadi kami juga tetap indah seperti pertama kali bersama. Cie lah!



HAPPY 15THVERSARY

Akhir kata, terimakasihhhh banget buat kamu yang selalu ada buat aku. Selalu ngertiin. Selalu maafin salahku. Dan selalu mengalah tiap aku lagi kumat pengen menang sendiri.

Semoga selamanya tetap bersama, sampai kakek nenek, bahagia selamanya. Aku, kamu, kita.

-- 05 Juli 2006-- 


Note : Tulisan ini telat dipost beberapa bulan.




No comments:

Post a Comment